SANG PENDIRI LASKAR PANGGUNG

SANG PENDIRI LASKAR PANGGUNG
Yusef Muldiyana salah seorang pendiri Laskar Panggung Bandung

Sabtu, 30 Oktober 2010

ROLLING STONES LASKAR PANGGUNG(catatan kecil dari Wak menunju Tu)


oleh John Heryanto pada 15 Juni 2010 jam 11:50
Bermain teater memang sebuah permainan yang sangat mengasikan tak semata-mata bermain saja tapi perlu kesungguhan dan keseriusan meskipun tidak sungguhan, maka disini semuanya dituntut untuk menyatukan antara permainan tubuh,pikiran dan perasaan, cape bukan? ya, itulah kenikmatannya.Apalagi teater merupakan sebuh kerjasama team yang tentu saja tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri dan disinilah pentingnya sebuah kejasama team yang solod dan saling menjaga kebersamaan itu utuk selamanya harmonis.

"dalam suka
dalam duka
senatisa kita bersama

kala lara
kala canda
senantiasa kita berkarya"
(syair lagu laskar panggung,karya: Yusef Muldiyana)

Syair di atas sangatlah gamblang bagaimana membangun sebuah kebersamaan itu dengan bersama-sama menjalani suka atau pun duka, seterti tubuh kita bila salah satu unsur tubuh kita ada yang sakit maka semua organ tubuh yang lainnya akan merasakan sakit juga.karena kita satu tubuh satu raga. dan utuk menyatukan itu semua tentu harus dibangun dari rasa yang sama dan dari cita-cita yang yasa yaitu laskar panggung.dada kita adalah dada laskar panggung ,hati kita adalah hati laskar panggung dan cita-cita kita adalah cita - cita laskar panggung.

sebagai mana yang dikatakan kang Yusef bahwa laskar pangggung adalah sebuah rumah dan labolatorium bersama. maka sebagai pengguni( anggota laskar panggung) tentu mengharapkan rumah kita itu bersih rapih dan indah dan tentu saja hal itu adalah tugas kita(anggota)sebagi pengghuni rumah.

bila kerjasama dalam berperoses sudah terwujud maka akan tetjadilah seperti syair lagu dibawah ini:

laskar panggung terus manggung
dari panggung ke panggung

setiap waktu selaru bersatu
menuju sesuatu
( Yusef Muldiyana)

dan ternyata sungguh nikmat menjalani segalanya sacara bersama dan kebersaman itulah menjadi sebuah kekuatan sepert ihalnya sapu lidi. memang bila lidi itu hanya satu biji saja tetulah tak ada artinya dan sangat mudah untuk dipatahkan dan tak isa digunakan untuk sesuatu tapi bila lidi lidi--lidi yang kecii itu disatukan menjadi satu ikatan maka seberapa bala dan luasnya halaman rumah tentu akan dengan mudah disapu dan tentu lidi yang bersatu dalam satu ikatan tak mudah utuk dipatahkan bahkan sangat sulit. semuanya akan saling memiliki, saling melengkapi, saling memotivasi, saling menjaga dan saling merasakan. dan itu sudah terasa ketika pada peroses garapan wak menuju tu. disini kita semua bersama-sama.
saya salut dan hormat pada kang Yusef,om kato dan bang keling yang setiap hari rela meninggalkan anak dan istrinya di rumah untuk berteater dan melatih kami. terimakasih, i love u full.
saya juga salut dan hormat pada cheqil meskipun sudah tabrakan dan kakinya luka , ia masih bisa berlatih dan bermain bersama, walaupun berjalan harus dipapah dan menggunakan tongkat.
saya juga salut kapad kireina yang bila setiap berlatih teater harus rela berbohong pada orang tuanya karena dilarang ikutan teater dan harus pura-pura kalau di kampus ada praktek di rumah sakit,padal utuk berlatih dan bermain bersama disini,sampai ketika ia tabrakan pun dijalan ketika sehabis latihan orang tuanya pun masih tak tahu kalau akannya habis latihan, ibunya mengira anaknya kelelahan habis peraktik di rumah sakit.
saya juga salut pada semua kawan-kawan yang udah menghabiskan waktunya dalam berperoses dan inilah yang dinamakan indahnya kebersamaan, tak peduli rintangan apapaun yang terpenting kita semua bisa bersama dalam berperoses di laskar panggung. dan inilah arti sesungguhnya wak menuju tu yang sebenarnya.dan sungguh sangat nikmat menjalani semuanya dengan tulus hingga laskar panggung menjadi sebuah rumah yang sakinah mawadah dan warohmah dan siapapun yang singgah di sini ( laskarpanggung) akan merasakan bagaimana sorga itu ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar