SANG PENDIRI LASKAR PANGGUNG

SANG PENDIRI LASKAR PANGGUNG
Yusef Muldiyana salah seorang pendiri Laskar Panggung Bandung

Senin, 21 Maret 2011

LIGA PUISI head to head (FESTA Laskar Panggung)

sepak bola memang lebih populer dari pada teater,sastra dsb.maka jangan heran bila ada pertandingan sepak bola acara-acara kesenian harus di tunda dulu setelah selesai bola, lalu bagaimana hubungan sepak bola dan puisi?
 ikuti LIGA PUISI Head to Head (FESTA Laskar Panggung) pada tanggal 16-18 Juni 2011 di gedung YPK Bandung. Total Hadiah 10 JUTA. Memperebutkan Piala Dede Yusuf. Pendaptaran mulai 10 April-10 Juni 2011 di kios Majelis Sastra Bandung/Laskar Panggung Bandung di Jl.Tamansari 69 Bandung pendaptaran Rp.30.000perak. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi 082115500090(john Heryanto)

...dan catatan harian dari latihan rutin Laskar Panggung

Laskar Panggung adalah sebuah rumah,sebuah labolatorium yang dilahirkan semata-mata untuk pengembangan teater pada khususnya atau lebih tepatnya serupa bengkel tempat memperbaiki dan memperbaharui mesin seumpama padi yang memberi manpaat pada semua.begitulah kata kang Yusef

Belajar di Laskar Panggung adalah belajar lewat praktek (100%praktek)seperti di sebuah bengkel motor atau mobil dan tidaklah seperti di sekolahan yang pada umumnya 60%nya adalah teori.sebab sesungguhnya teori itu pun lahir dari praktek dan bila prakteknya benar maka teorinya pun akan benar.

seseorang pertama-tama akan diajari bagaimana cara memasang busi , dan kalu mengenai busi sudah pasih dan benar maka akan dilanjut dengan mesin dan seterusnya dan seterusnya. seperti itulah kiranya gambaran sebuah  latihan rutin yang berlangsung selama ini dan dari praktek itu pula seseorang akan memahami apa yang di maksud realis,absur dll dengan cara ungkapnya masing-masing tetapi semuanya akan memiliki benang merah yang sama karena dari praktek yang sama pula.

Laskar panggung sangatlah terbuka dan memberi kebebasan yang seluas-luasnya pada siapapun baik yang lama maupun yang baru untuk mengembangkan gagasan dan kreatifitasnya.ungkap kang dedi di sela-sela latihan.
dan untuk menambah wawasan di markas laskar panggung juga terdapat perpustakaan kecil yang di dalamnya cukup banyak buku-buku tentang teater selain buku-buku novel,cerpen,puisi dll yang bisa di baca kapan saja atau di sela-sela latihan sampai muntah sekalipun tak apa-apa...hehe, sehingga dengan demikian adanya keseimbangan antara praktek dan teori